Jumat, 30 November 2012


Salah Kenal 

Waktu terus bergulir dan tak dapat diulang kembali, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Kenagan indah dalam ingatan telah pergi tenggelam berganti pikiran yang masam. Saat petang menjelang sinar rembulan nampak terang diantara jutaan bintang yang berkerlip redup. Di bawah naungan malam, Ardi masih saja sibuk dengan materi-materi Ujian Nasional yang kurang tiga bulan lagi. Membaca dan mengerjakan soal-soal latihan, saat sedang serius-seriusnya belajar, terdengar nada dering sms dari handponenya.

Dia bergegas mengambil handpone yang diletakan di atas tempat tidurnya. Setelah dibuka, ada satu pesan diterima, pesan itu berasal dari Galang teman sekelas sekaligus teman dekatnya. Sms itu berisi “ Dhi kamu kenal yang namanya Risa anak kelas X5 gak yang waktu itu tes sekelas sama kita?” Sejenak Ardi berpikir mengingat-ingat kalau saja dia tau, tapi saat mengingat-ingat itu, satu kenagan yang lama telah dilupakan muncul kembali, yaitu pertemuanya dengan seorang perempuan yang cantik dan manis. “Seandainya aku dapat berkenalan dengan perempuan itu, pasti hatiku senag sekali,” katanya dalam hati sambil membayangkan wajah si perempuan itu. Ardi berbalik tanya dengan membalas sms Galang. “Risa siapa toh Lang, aku aja ndak kenal sama adek-adek  kelas?” jawab Ardi melalui sms. “ Halah orang yang duduk disebelah Hilda itu lho, mosok ga tau?” jawab Galang. Membaca sms jawaban dari Galang, Ardi mengada-ada dalam benaknya apakah yang ditanyakan Galang adalah seorang perempuan yang selama ini dia bayangkan, tapi Ardi masih ragu, dia bertanya pada galang lagi. “Risa itu ndak yang duduk di belakangmu, orange manis itu, rambutnya panjang?” jawab Ardi penuh tanda tanya besar. “ iya,” jawab Galang. Ardi pun bertanya-tanya ada apa gerangan dengan perempuan yang selama ini selalu terngiang-ngiang dibenaknya itu.
“Memangnya ada apa dengan dia Lang ?” tanya Ardi lagi. Setelah berbalas-balasan sms yang sms itu berisi kalau Galang ingin mengenalkan Ardi dengan Risa, dan Ardi tidak mengira akhirnya dia dapat berkenalan dengan seorang perempuan yang di dambakanya. “Mimpi apa aku semalem, kok kejadianya bisa begini ya,” kata Ardi dalam hati kecilnya. Dia pun tidak tahu kalau Galang sudah kenal dengan Risa sewaktu tes mid semester dahulu karena dulu Risa duduk dibelakang Galang. Malam itu juga Galang memberikan nomor handpone Risa kepada Ardi. Ardi dan Risa berkenalan dengan perntara Galang yang berperan sebagai Pak Combalang. Risa adalah perempuan yang cantik diantara teman-temanya di kelas X5, sebenarnya dia ingin berkenalan dengan kakak kelas XII IPA 1 yang dulu saat tes mid pernah sekelas denganya. Yang dia kenal pertama dari kakak kelasnya adalah Galang tadi. Rika memeinta Galang untuk mengenalkanya pada teman Galang yang pada saat tes duduk di sebelah kiri nomor dua dari depan.
Memang kelas XII IPA 1 sudah dua tahun bersama dari kelas XI, dahulu Ardi saat kelas XI mendapat absen nomor dua, tetapi setelah naik ke kelas XII absenya dibenahi sehingga dia mendapat nomor absen tiga. Galang tidak agak paham hal ini, jadi saat Risa minta dikenalkan dengan orang yang punya nomor absen dua, Galang mengenalkanya pada Ardi. Setelah perkenalan Ardi dengan Risa berjalan beberapa hari, merekapun berniat untuk bertemu, biasa anak muda jaman sekarang. Mereka berdua sudah membuat janji untuk bertemu pagi hari di depan kelas X5, karena untuk sampai ke kelas XII IPA 1 melewati kelas X5.
Pagi setelah perjanjian itu di buat, Ardi bangun dengan semangat, rasanya bersemangat untuk pergi ke sekolah karena ada sesuatu yang istimewa di hari itu. Dengan mengendarai motor jadulnya Ardi berangkat, sampai di parkiran sekolah, dia turun dan berjalan tegap dan agak bergaya. Sehabis melewati lorong antara dua ruang yang berada di pojok barisan kelas, dari jauh Ardi melihat nampak seorang perempuan terduduk anggun di emperan kelas X5. Mendekat dan terus mendekat, Ardi melempar senyumanya yang kata orang-orang Ardi mempunyai senyuman yang manis. Perempuan itu membalas senyumnya, tetapi dalam benak permpuan itu masih bertanya-tanya. “Kok malah dia yang datang,” kata dalam hati kecilnya, karena sebenarnya cowok yang diharapkan oleh Risa bukanlah Ardi tetapi Andik yang sebenarnya dulu waktu tes mid semester duduk disebelah kiri di depan Ardi yang mempunyai absen nomor dua. Namun Risa tetap menaggapai Ardi dengan baik tanpa mengecewakanya, tetapi Risa merasakan hal yang berbeda saat bertemu dengan Ardi, walaupun Ardi tidak seganteng Andik. Perkenalan merekapun tidak berhenti disitu saja, terus berlanjut sampai mereka berdua kenal persis karakteristik masing-masing. Mungkin Risa tidak kecewa dengan Ardi karena sikapnya yang santun dan perhatian, walaupun kadang-kadang agak cuek. Kadang-kadang saat pulang sekolah bila ada waktu mereka bertemu di parkiran sekolah dan berbincang-bincang, tidak hanya berdua mereka bersama teman-temanya yang biasanya salaing ejek,” Hayo-hayo ada apa dengan Ardi dan Risa niy,” gurau teman-temanya.

bersambung,...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Ahmad Adiib Zidnie. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.